Luwuk semakin berkembang. Denyut kota yang mayoritas diisi
dengan warga pendatang ini semakin terasa ketika kran investigasi migas mulai
dibuka sejak tahun 2010 yang lalu. Setelah itu, arus pendatang semakin
membludak dari hari ke hari. Salah satu lini usaha yang kian hari makin
diminati adalah pariwisata. Terbilang beberapa usaha jasa akomodasi mulai dari
penginapan kelas teri sampai hotel berbintang sekian dibangun di atas tanah
kota ini.
Wilayah-wilayah yang tadinya masih berupa tanah kosong dan
lahan non produktif bertransformasi menjadi pemukiman padat penduduk yang
diiringi dengan meningkatnya nilai jual properti yang turut memengaruhi taraf
kehidupan masyarakat. Dengan kondisi alamnya yang indah dan eksotis, Luwuk
menyimpan beragam potensi pariwisata yang menarik dan layak untuk dijadikan
salah satu referensi kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Boleh
dibilang, Luwuk sudah memiliki segala yang dibutuhkan oleh sebuah industri
pariwisata.
Luwuk memang nama yang masih kurang familiar di telinga
kebanyakan orang. Tidak seperti daerah lain di daratan Sulawesi yang lebih
punya nama mentereng seperti Manado, Makassar, Palu, Gorontalo, Toraja atau
Wakatobi di Sulawesi Tenggara, misalnya. Bahkan nama Luwuk tidak sefamiliar
nama Togean yang reputasinya sudah begitu mendunia. Lalu apa yang salah dengan
Luwuk sehingga potensi wisata yang berlimpah ini tidak mendapat respon maksimal
dari para wisatawan, baik lokal maupun internasional? Jawabannya sangat mudah:
informasi tentang Luwuk dan keindahan alamnya masih sangat minim.
Ini memang sebuah kenyataan yang cukup mengecewakan karena
sebenarnya ada banyak sekali potensi wisata yang dimiliki oleh daerah ini, dimana
apabila kesemua potensi yang ada itu dikelola dan dipublikasi dengan sistematika
yang baik maka kesemua potensi itu dapat dikonversi menjadi peluang untuk
mensejahterakan rakyat, sekaligus untuk menunjukkan kepada khalayak tentang
sejarah sebuah kota yang tengah bergulat dengan masa depannya.
Oleh karenanya, ketika orang lain mulai abai dengan sejarah
sebuah kota yang menjadi wilayah perjuangannya demi menjemput takdirnya, kami
mengumpulkan keping demi keping sejarah yang berserak itu dan menyajikannya kembali
kepada mereka. Ketika orang lain mencukupi dirinya dengan ingatan yang kerap
berkhianat, kami menuliskannya agar ia tetap teringat dan terekam kuat.
Blog ini adalah sebuah upaya sederhana kami untuk
mengejawantahkan keinginan yang menghentak jiwa itu ke ranah amal dan kerja
nyata. Tulisan-tulisan yang ada di blog ini bisa jadi tidak semuanya benar. Bisa
jadi ada satu dua keping data yang tidak sesuai dengan fakta, atau bahkan
keseluruhannya. Oleh karenanya, kritik dan saran dari Anda kami harapkan
melalui email sejarahkecilluwuk[at]gmail[dot]com. Salam historia. [historialuwuk.blogspot.com]